Meskipun banyak bangunan yang berkembang sekarang terlihat seperti layaknya gaya arsitektur modern, namun kebanyakan gaya arsitektur kini merupakan perkembangan dari gaya arsitektur modern yang ada dan lebih sering disebut sebagai arsitektur kontemporer. Lalu, seperti apa sebenarnya karakteristik dari arsitektur modern?
a) Kesederhanaan sampai ke dalam inti desain
Berkembang setelah era arsitektur yang lebih tradisional, arsitektur modern memiliki tampilan jauh dari sederhana jika dibandingkan gaya arsitektur tradisional yang lebih banyak diwarnai detail-detail dekoratif. Hadir dengan kesederhanaan ditengah-tengah gaya tradisional yang berkembang pada saat itu, tentu estetika dari arsitektur modern lebih menonjol dan banyak diminati.
Para penganut konsep arsitektur modern sendiri memiliki prinsip bahwa kesederhanaan merupakan bentuk terbesar dari sebuah seni yang bisa menyampaikan tidak hanya cerita, tetapi juga kepribadian dari bangunan tersebut.
b) Elemen garis yang simetris dan bersih
Hampir semua bangunan-bangunan ikonik bergaya arsitektur modern memiliki elemen garis yang sangat kuat. Baik itu elemen garis horizontal pada denah, hingga garis-garis vertikal dan diagonal pada gubahan masa dan fasad bangunan. Termasuk pada fasad rumah atau fasad bangunan. Garis-garis bergelombang, lengkung atau garis-garis asimetrik akan sangat jarang kamu temukan pada bangunan-bangunan bergaya arsitektur modern.
c) Prinsip less is more
Istilah “Less is More” merupakan istilah yang dipopulerkan tokoh arsitektur modern Ludwig Mies van der Rohe yang mengacu pada pendekatan minimalis pada bangunan. Tidak ada penggunaan ornamen atau elemen bangunan lainnya yang berlebihan. Setiap elemen terbentuk berdasarkan fungsi sekaligus estetika secara bersamaan.
d) Kejujuran dalam penggunaan material
Beberapa jenis material bahan bangunan yang kerap digunakan pada bangunan-bangunan bergaya arsitektur modern adalah besi, beton, kaca, dan juga kayu. Keberadaan material ini akan mudah terasa dan terlihat pada bangunan baik dalam interior rumah ataupun wajah bangunan tanpa ditutupi atau dimanipulasi penggunaan material yang artifisial.
e) Rancangan yang terbuka dengan banyak elemen kaca
Berbeda dengan tata ruang pada bangunan tradisional pada umumnya, bangunan bergaya arsitektur modern memiliki denah lantai yang jauh lebih terbuka dengan minimnya keberadaan penyekat ruangan. Selain itu, ada juga banyaknya penggunaan kaca sebagai bukaan sehingga rumah bergaya arsitektur modern terkesan sangat terbuka.
f) Hubungan dengan lingkungan sekitar
Arsitektur modern umumnya selalu memiliki hubungan dengan topografi dari lingkungan atau tapak yang sangat erat. Contoh paling baik mengenai hal ini adalah Fallingwater House yang memiliki hubungan langsung antara interior dan eksterior yang sangat mulus.
Comments